What goes around comes around..

Posisi Bermain Bolabasket


Steve Nash & Grant Hill bisa tukar posisi.. (nba.com)

Pernah pacaran sama cewek yang bukan satu profesi. Bukan pemain, bukan penggemar basket apalagi pecinta basket. Kalau saya lagi latihan ya, posisi dia gak pernah ada di pinggir lapangan. Disamping emang sayanya yang gak suka (bikin gak fokus), kasihan juga kan dia harus (menunggu) liat kita melakukan hal yang dia gak ngerti. Itu gampang sih kalau pas lagi latihan, tapi kalau lagi mau nonton basket gimana? Ujung-ujungnya, “Harus kasih gambaran dikit  nih tentang permainan Bolabasket, biar kita berdua bisa nonton basket bareng.” Pikir saya saat itu. Kalau soal basket umumnya dia udah tau lah ya. Ya udah di suatu kesempatan pas lagi nonton basket, saya jelasin ke dia posisi spesifik bermain di Bolabasket lengkap dengan tugas-tugasnya sampai ke bentuk model badan pemainnya.

Posisi #5 – Center

“Sayang (prikitiw!), kamu liat yang paling tinggi dan paling besar badannya gak tuh?” Saya tanya sambil menunjuk ke lapangan. Nah, dia itu yang tugasnya menjadi poros serangan dan pertahanan. Karena tinggi badannya itu dia diberi tanggung dan jawab untuk memastikan semua bola defensive rebound. Dia juga yang akan selalu diberi bola saat dia minta deket-deket bawah keranjang. “Ih enak juga tugas dia ya, sayang.. Masukin bolanya dari deket aja.” Celotehnya.

Daerah sekitar bawah keranjang di Bolabasket adalah salah satu daerah yang paling keras di olahraga. Tidak gampang bagi seorang Center untuk memasukkan bola walau sudah dekat. Dia akan di hajar (dorong, tekan, tarik dsb.) dulu baru dia bisa melenggang memasukkan bola.

Ini sebabnya badan bagian atas posisi ini harus mutlak kuat sekali kalau tidak tebal. Semua shoulder’s muscle group sebaiknya diukir seperti David Robinson (Spurs retired). Hingga memudahkan dia untuk mencetak 71 angka pada suatu game. Lebih sempurna lagi kuat dan tebal seperti O’neal (Cavaliers). Hingga memperbesar % field goal bagi regunya. Press tuh shoulder sampe bengkak!

Kelincahan pemain ini tertantang karena juga porsi tubuhnya itu. Pemain posisi ini cenderung lebih lambat dalam berlari. Makanya dia akan lebih banyak menjadi trailer pada serangan cepat. Cek transisi serangan Lakers, Gasol banyak assist ke Kobe dari 2nd break untuk alley oop dunk.  

Karena posisinya yang kebanyakan dekat dengan keranjang, yang menjaga pemain ini selalu tidak akan membiarkan Center lain untuk mendapatkan bola. Kemungkinan besar Big man lawan akan mencetak angka kalau dia dapat bola dekat ring. Alhasil pergulatan berebut posisi akan selalu terjadi di bawah keranjang. Lagi-lagi otot berbicara menyatakan siapa yang lebih kuat dibawah basket.

“Kamu pasti jarang banget liat dia dribble kan?” Karena keterampilannya mengiring bola yang pas-pasan, jadi tugas membawa bola bukan tanggung jawab dia. Kalau dia yang bawa bola bisa esok lusa baru sampai ring lawan!

Sementara itu tidak kurang banyak juga Center yang ahli assist. Karena daerah bermainnya juga sangat menarik dan menghisap penjagaan lawan (memancing double bahkan tripple team). Hingga teman satu tim akan banyak terbuka di luar ataupun di sisi seberang.  

Dari sisi tugas dan tanggung jawab pemain ini terlihat seperti baru belajar main basket. Kerja deket-deket ring, jarak tembak yang tidak jauh dari simpai, Tidak mengolah bola banyak-banyak dan sebagainya. Tiba-tiba..

“Sayur, eh.. Sayang, itu ada lagi yang besar tapi lebih lincah dan nembaknya dari daerah 3 angka tuh..” Cinta monyet saya ini nunjuk2 lapangan.

Posisi #4 – Power Forward

 Nyet, eh.. Cinta, kalau pemain yang satu itu memang hampir sama dengan #5 tadi. Tapi dia lebih lincah lagi dan lebih lagi jago nembaknya. Jadi sama pelatihnya dia dikasih jarak tembak yang lebih keluar lagi, bahkan sampe ada yang bisa 3 angka tergantung keterampilan masing-masing.

Kekuatan otot dan tanggung jawab rebound beda-beda tifis dengan pemain Center. Dasar perbedaan hanya di keterampilan dan kelincahan bergeraknya. Hingga sejatinya pemain ini juga bisa di match-kan dengan menjaga pemain Center lawan. Modal besar dan tinggi yang 11-12 (gak jauh beda) membuat keuntungan tersendiri karena kecepatan pemain ini.

Entah karena slow twitch dan fast twitch di otot yang beda, pemain ini banyak juga yang sama tinggi dan besar dengan pemain Center. Tapi kelincahan dan kecepatannya sangat jauh dengan teman Center-nya.

“Jago passing dan dribble gak dia?” pacar berujar tanya. Hmm.. Kalau menggiring bola ya paling satu dua geduk udah menyerang kuat ke basket. Kalau enggak menyerang kuat ke simpai, pasti udah diminta lagi tuh bola sama temen-temennya. “Pare, lo dribble-dribble kalau gak penetrasi kuat menyerang ke dalam, BALIKIN SINI BOLANYA! Aku dulu sering bilang gitu ke Peter Senduk (Pelita Jaya’s Power Forward).” Sedikit cerita sejarah ke pacar, lazim kan..

Posisi #3 – Small Forward

Lazimnya juga pemain yang bermain di posisi ini mempunyai badan yang paling atletis. Berlari mengisi jalur pada serangan cepat dan menyelesaikannya dengan kuat. Mencetak angka dari hampir mana saja di lapangan basket. Pokoknya pemain basket bangetlah dia ini. Shooting jago, dribble bisa juga, daya jelajah sampai Merauke! Jadi tinggal pelatihnya saja mau dia fokus dimana tugas dan tanggung jawabnya.

Kelemahan posisi ini biasanya lebih ke ego pemainnya. Karena bakat dia, posisi ini sering terlalu bernapsu untuk mencetak angka atau juga terlalu ingin berbuat banyak dengan bola ditangannya.

Memang juga kebanyakan pelatih mau bola ditangannya. Kemampuan passing dan menggiring bola menjadikan dia mencipta banyak kemungkinan positifnya daripada negatifnya. Kalau tidak mencetak angka, dia bisa melakukan umpan yang matang buat teman satu regunya. “EH! Itu lucu banget tuh yang kecil, lari-lari tau-tau udah nembak aja dia.” Sambil tertawa kecil, sayang-cantik-elok-rupawan lawaskoe bertepuk tangan.

Posisi #2 – Shooting Guard

Nah kalau yang abis masukin bola itu emang kerjaannya lebih banyak nih. Cepat dan lagi  lincah! Tapi dia fokus ke shooting, dan umumnya penembak terbaik memang bermain di posisi ini. Kemampuan dribbling yang baik membuat dia menjadi pilihan kedua buat membawa bola dan memimpin serangan cepat.

Masuk menusuk ke dalam untuk mencetak angka dalam transisi  serangan ataupun juga saat set (penjagaan lawan sudah siap 5 orang) . Dish ke box A dan B (kiri-kanan low post) sering dia lakukan karena big man lawan akan berotasi mengambil jaga pemain ini. Open teman big-nya, dish! Untuk bertahan? Udah jadi jaminan mutu kalau kecepatan dan kelincahan menjadi modal dalam penjagaan. Salah satu penjaga terbaik di tim biasanya seorang guard.

Tembakan 3 angka menjadi makanan posisi ini di lapangan. Pernah saya saksikan ada shooting guard lokal kita yang memasukan 10 3pt dari 11 kali percobaan. Saya pikir (mungkin saya salah) ini masih menjadi rekor nasional sampai sekarang. Mengingat ini, menarik sekali bagaimana tim dia menopang dan mendukung dia hingga bisa melakukan attempt sebanyak itu dari luar garis 3 angka. Pelatihnya yang set itu atau memang point guard timnya yang selalu membuka peluang buat shooting guard yang lagi panas saat itu.

Dasarnya emang bukan anak basket, “Point guard nama pelatihnya ya, sayang?” Cewek saya mulai gak asik pertanyaannya. Sadar dan tahu kalau dia ngerti istilah point guard, karena udah pernah kita bahas sedikit sebelumnya. Basa dan basi aja tu wece nanya gitu, emang dia terlihat mulai bosen sih.. :s

Posisi #1 – Point Guard

Pada sebuah tim basket yang baru beranjak naik, posisi ini sangat-sangat penting. Karena pemain posisi ini dari aspek keterampilan dan pengetahuan tentang Bolabasket sangat akan membantu pelatih dalam menyalurkan sistem main yang si pelatih percaya.

Kepemimpinan seorang point adalah mutlak, ini akan ditunjang dengan skill si pemain ini. Agak sulit memang kalau sebuah tim basket dipimpin oleh pemain point guard yang pas-pasan. Begitu dia mencoba membahas sesuatu tentang big man di timnya, hentak semua pemain dalam tim akan berkata’ “Bawa bola kedepan aja lo gak becus, lo mau ngatur kita main basket, lagi!”

Atau saat pemain ini ngomong mengingatkan untuk semua temannya supaya sprint balik bertahan . “Turn over lo sekarung gitu! Apa bedanya dengan kita gak pada balik jaga?”

Pemain posisi ini sungguh sangat lebih basket dari posisi #3 (umumnya) di lapangan. Hanya bakat alamiah saja yang membedakannya seperti tinggi badan dan besarnya. Shooting, passing, menjaga dan membuat angka. Semua menjadi tugasnya dengan satu kelebihan lain. Posisi ini adalah kepanjangan tangan pelatih dilapangan. Jadi pengetahuannya tentang game dan alur permainan yang sedang terjadi mesti pada halaman yang sama dengan pelatihnya.

Bukan berarti dia tidak mencetak angka. Saya tidak percaya dengan “Pass first shooting later..”. Layani teman dulu dengan memberikan umpan-umpan matang baru point guard bisa menciptakan angka. Basi tau! Hehe.. John Stockton salah satu leader assist sepanjang sejarah, coba periksa rataan angka yang dia toreh sepanjang karirnya. Buanyaaak! Steve Nash?

Rentang Toleransi Jetting

Semua yang diatas ini tadi cuma gambaran dasar saja. Bahwa orang tinggi gak bisa lari, atau posisi #3 paling atletis dan sebagainya. Hanya sebuah patokan awal semisal mesin pake seher kecil, venturi karbu gak perlu besar-besar amat. Tapi kan mesin 150 cc bisa pake pengabutan venturi 26 atau 28 bukan? Masih bisa bukan gak boleh.. 26 atau 28 maksimal mana? Ya tergantung setingan spesifiknya bukan.

Bukan gak mungkin kan Kobe Bryant main Point Guard. Magic Johnson main Center sudah terbukti, main posisi forward pun pernah. Hingga dia disebut-sebut menciptakan posisi baru dalam basket, Point Forward! Saya pikir di NBA semua pemain bisa main dimana saja dan posisi apa aja (tergantung match).

Spesifiknya nanti mesti kita lihat lagi dari setingan semuanya. Karakter pemain, latar belakang cidera dan sebagainya. atau misalnya pasang main jet besar (pada karburator) tanpa lihat saluran masuk dan buang (porting) sudah disesuaikan atau belum sama saja sia-sia.

Memainkan atau memberi tanggung jawab pada pemain yang bukan posisinya akan terasa kerugiannya pada rentang yang lebih panjang. Saat ini mungkin tidak akan terasa. Tapi stats tahunan akan menunjukannya.

Persis halnya kalau memilih spuyer untuk jetting di karburator motor. Pasang spuyer lebih besar sedikit pada PWK Sudco tidak akan terasa menimbulkan brebet buat jalan harian. (Dengan mesin dan jetting yang sama pada PWK Japan, motor saya langsung blebek-brebet kebanyakan bengsin.) Tapi walau (dengan Sudco) mesin bisa jalan bersih dan halus pada jet yang besar, untungnya apa? Paling suara knalpot lebih bulet ngebas dikit. Di rentang yang lebih panjang hanya akan boros bensin, akselerasi jadi lebih lambat pula.

Sekali lagi kita lihat dulu setingan dan beberapa hal lain untuk menentukan posisi bermain kita atau pemain kita. Center bisa main keluar, point guard bisa main low post, bisa-bisa saja dan sangat mungkin tergantung setingan situasi di lapangan. Variabel bentuk postur badan pada masing-masing posisi juga sangat luas rentangnya hari ini. “Gitu say.. ”

“Loh? Sayang..? JESSICA SAYAAAANG…!!!” Belum lagi habis perempat ke empat di game yang kita tonton, dari kejauhan saya lihat pacar udah lagi lari keluar pintu. Dia pulang meninggalkan saya, pasti bosen banget dia dengerin ocehan tentang posisi di Bolabasket. Gak lama setelah hari itu saya ditelpon Jessica Biel, “Kita jadi temen biasa aja ya Ky..!”

6 responses

  1. Yannnnnnnnnng ajarin aku maen basket dwonkkk!!!

    17/12/2009 pukul 13:54

  2. widhyGS

    wah seru banget ky…hahahaha..thk ya atas ilmunya….

    17/12/2009 pukul 16:56

  3. info yang sangat bermanfaat..

    18/12/2009 pukul 09:56

  4. yadi

    thanks yo buat pengetahuaan u, kini ku siap buat lomba nanti, hahahaha

    05/02/2010 pukul 22:18

  5. Crush Ball

    Bagus artikelnya, cuman kayaknya da yang kurang..
    Posisi – posisi itu kan punya daerah jelajah masing – masing [ kecuali PF, SF yang bisa jalan-jalan di seluruh lapangan ], meski bisa cross, atau change tapi tetep ada main position kan..
    G da gambar ato apa yang bisa menjelaskan posisi itu?
    misal center kebanyakan bergerak di daerah free throw, dll..
    hehehe..
    mohon sarannya..

    09/02/2010 pukul 06:44

    • Umumnya posisi bermain seperti tulisan di atas. Tapi di spesifiknya tergantung gaya bermain masing2 regu. Cek permainan posisi center di Korea dan bandingkan dengan center di Amerika, misalnya..

      12/02/2010 pukul 03:56

Tinggalkan Balasan ke suryo Batalkan balasan